SURVEY STATUS GIZI INDONESIA (SSGI) 2024 DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MAESAN, UPAYA MENUJU GENERASI EMAS, SEHAT, DAN CERDAS
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kembali dilaksanakan tahun 2024 sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas gizi masyarakat. Survei ini menjadi tolok ukur penting dalam menilai kondisi gizi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Dengan hasil yang diharapkan lebih akurat dan komprehensif, SSGI 2024 memiliki peran strategis dalam merancang kebijakan dan intervensi gizi yang efektif.
SSGI merupakan survei nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia. Tujuannya adalah untuk memantau dan mengevaluasi status gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil. Survei ini mencakup pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan), serta pengumpulan data terkait pola konsumsi makanan, kesehatan, dan status ekonomi rumah tangga. Data yang dihasilkan SSGI tidak hanya memberikan gambaran tentang prevalensi masalah gizi seperti stunting, wasting, dan obesitas, tetapi juga menjadi dasar untuk menentukan prioritas program kesehatan di tingkat nasional dan daerah. Data yang akan dikumpulkan dalam SSGI 2024 dapat digunakan untuk mengevaluasi tercapainya beberapa sasaran intervensi spesifik dan sensitif untuk menurunkan angka stunting.
Selain pengukuran fisik, survei ini juga melibatkan wawancara dengan keluarga untuk mengetahui kebiasaan makan, akses terhadap fasilitas kesehatan, serta kondisi sanitasi dan air bersih. SSGI di Kecamatan Maesan dilaksanakan serentak pada Hari Senin, 11 November 2024 oleh tim SSGI. SSGI di Kecamatan Maesan mencakup 4 Desa yakni: Sumber Sari, Gambangan, Tanah Wulan dan Pakuniran. Sebelum Tim SSGI melakukan survey, tim berkunjung ke Puskesmas Maesan disambut oleh Kepala Puskesmas. Baru setelah itu tim turun ke lapangan. Harapannya setelah dilakukan SSGI, pemerintah dapat memperbaiki kebijakan dan strategi terkait penurunan angka stunting.