SOSIALISASI PELAPORAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL (POR) UPTD PUSKESMAS MAESAN
Masih banyak masyarakat yang menggunakan antibiotik secara bebas, padahal penggunaan antibiotik yang tidak tepat membuat bakteri resisten terhadap antibiotik. Dampak ketidakrasionalan penggunaan obat di antaranya adalah timbulnya kemungkinan efek samping dan efek lain yang tidak diharapkan, penurunan mutu pengobatan dan pelayanan, serta memengaruhi biaya pengobatan pasien. Hal ini tidak sesuai dengan standart pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat yang rasional. Melihat hal ini dianggap perlu sehingga dilaksanakan kegiatan pertemuan sosialisasi Penggunaan Obat Rasional (POR). Sosialisasi Penggunaan Obat Rasional ini dilaksanakan oleh Penanggung Jawab Apotek UPTD Puskesmas Maesan pada Hari Selasa tanggal 15 Oktober 2024 bertempat di aula Puskesmas Maesan. Kegiatan ini diikuti oleh Perawat dan Bidan desa dari seluruh desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Maesan.
Sosialisasi penggunaan obat rasional pada petugas desa sebaiknya mengikuti persyaratan penggunaan obat rasional. Prinsip POR adalah tepat penilaian kondisi pasien, tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat jenis obat, dosis, cara & durasi, dan tepat informasi mengenai obat. POR bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya pengobatan serta mempermudah akses masyarakat mendapatkan obat secara tepat. Oleh sebab itu, POR juga perlu diketahui oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
POR yang tidak rasional dapat berakibat pada hal yang tidak diharapkan seperti penurunan kualitas terapi. POR terdiri dari 4 parameter yaitu pada presentase penggunaan antibiotik pada ispa non pneumonia, pasien diare non spesifik, presentasi penggunaan injeksi pada pasien myalgia serta rerata jumlah item obat setiap lembaran resep. Selanjutnya Petugas desa wajib mengumpulkan laporan POR tiap bulan tepat waktu.